
Semangat kebersamaan dan kekompakan warga Desa Baru kembali terlihat dalam kegiatan gotong royong pembangunan masjid yang dilaksanakan pada hari Minggu.
Desa Baru, Kecamatan Alas — Di tengah arus modernisasi yang kerap mengikis nilai-nilai kebersamaan, masyarakat Desa Baru justru menunjukkan potret keteladanan sosial yang menginspirasi. Pada hari Minggu (tanggal kegiatan), ratusan warga dari berbagai kalangan berkumpul di lokasi pembangunan masjid desa guna melaksanakan kegiatan gotong royong pengecoran bagian menara masjid yang kini sedang dalam tahap pembangunan lanjutan.
Pemandangan luar biasa tergambar jelas di lokasi: mulai dari pemuda hingga para tokoh masyarakat, semua larut dalam suasana kerja kolektif yang penuh semangat. Mereka membentuk rantai manusia untuk menaikkan material bangunan ke atas menara masjid yang menjulang. Tidak sedikit yang membawa alat kerja dari rumah masing-masing, sebuah simbol kepedulian yang tak ternilai.
Masjid yang tengah dibangun ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan representasi dari harapan dan visi spiritual masyarakat Desa Baru. Pembangunan tersebut telah dimulai beberapa bulan terakhir dengan sistem swadaya, melibatkan sumbangsih dari warga, perantau, serta donatur dari luar desa.
"Masjid adalah jantung kehidupan keagamaan masyarakat kami. Kami ingin masjid ini menjadi tempat tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga pusat pembinaan umat, pengajian anak-anak, dan berbagai kegiatan sosial lainnya," ungkap Syafruddin, S.Sos, Kepala Desa Baru, yang turut memantau langsung proses gotong royong hari itu.
Syafruddin juga menegaskan bahwa pembangunan ini dilakukan secara transparan dan partisipatif. Pemerintah Desa membuka ruang kontribusi seluas-luasnya kepada masyarakat baik berupa tenaga, pikiran, maupun materi. Laporan perkembangan pembangunan masjid pun disampaikan secara berkala melalui musyawarah dan forum desa.
Gotong royong yang dilakukan warga bukan hanya soal menyelesaikan pekerjaan berat, tetapi lebih dari itu—ia menjadi ajang mempererat silaturahmi, memperkuat rasa persaudaraan, serta membangkitkan kembali semangat kolektivitas yang selama ini menjadi identitas kuat masyarakat perdesaan Indonesia.
"Saya bangga bisa ikut dalam kegiatan ini. Walau lelah, tapi rasa kebersamaan ini tidak bisa digantikan dengan apapun," ujar Aswadi (38), salah satu warga yang ikut sejak pagi.
Banyak di antara mereka bahkan meluangkan waktu di tengah kesibukan pekerjaan harian demi bisa turut membantu pembangunan masjid. Perempuan pun tak ketinggalan, mereka menyiapkan konsumsi dan logistik bagi para pekerja di lapangan.
Pembangunan masjid ini menjadi bagian dari cita-cita besar Pemerintah Desa Baru untuk mewujudkan desa yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai moral dan keagamaan. Melalui fasilitas ibadah yang representatif, diharapkan pembinaan keislaman generasi muda Desa Baru semakin maksimal.
Lebih dari itu, kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata bahwa pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya berbasis dana dan kebijakan, tetapi juga kekuatan budaya dan partisipasi warga.
Gotong royong pembangunan masjid di Desa Baru adalah cermin dari kekuatan sosial yang hidup dan tumbuh di tengah masyarakat. Ini adalah bukti bahwa ketika warga bersatu dengan visi dan niat yang sama, tidak ada yang mustahil untuk dicapai. Masjid bukan hanya sedang dibangun—tetapi nilai-nilai persaudaraan, iman, dan semangat gotong royong juga sedang ditegakkan.
Oleh:
[Pemdes Baru Alas]
Wartawan Lapangan – Desa Baru, Kecamatan Alas
Untuk Redaksi https://baru-alas.webdesa.id/